salam Pictures, Images and Photos

Agustus 27, 2008

Meraih Kemuliaan dengan Al-Qur'an

0 komentar

Tulisan ini uwet khususkan buat para pengunjung diblog uwet yang uwet dapatkan dari Artikel EraMuslim dengan harapan setelah membaca tulisan ini kita dapat menggapai Ridho Allah :t Amin
Al-Qur’an Al-Karim merupakan kitab suci ummat Islam yang mempunyai banyak julukan. Bilamana orang-orang beriman mau dan mampu menyikapi dan memposisikannya sebagaimana aneka julukan yang Allah sematkan kepadanya, maka insyAllah mereka akan memperoleh kemuliaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.


Meraih Kemuliaan Dengan Alqur'an

Pertama, di antara julukan yang Allah swt berikan kepada Al-Qur’an ialah penyebutannya sebagai Al-Huda (petunjuk).
الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Alif lam miim, ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang tak ada keraguan di dalamnya menjadi petunjuk bari orang-orang yang bertaqwa.”(QS Al-Baqarah ayat 1- 2).
Barangsiapa membaca Al-Qur’an akan memperoleh petunjuk ke mana ia harus malangkah dalam hidupnya di dunia ini. Dan sebaliknya, bilamana manusia berusaha mencari petunjuk selain Al-Qur’an, maka ia akan tersesat dan tak tahu arah hidup.
Kedua, Al-Qur’an juga disebut sebagai Al-Furqan atau pembeda.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan adalah bulan diwahyukannya Al-Qur’an, petunjuk bagi manusia dan penjelas bagi petunjuk tersebut dan pembeda.” (QS Al-Baqarah 185).
Orang yang membaca Al-Qur’an akan memiliki quwwatul-furqan (kemampuan membedakan) antara benar dan salah, halal dan haram serta legal dan illegal di mata Allah swt. Hal ini penting karena dewasa ini begitu banyak pendapat manusia yang membingungkan. Ada yang berpendapat bahwa sesuatu hal baik, namun pendapat lain mengatakan bahwa hal tersebut jelek. Ada juga yang berpendapat sesuatu hal terpuji, tapi bagi fihak lain hal tersebut justru tercela. Manusia akan terombang-ambing bilamana dalam keadaan dunia dewasa ini tak mampu membedakan mana sebenarnya yang baik dan mana sebenarnya yang buruk.
Kita melihat banyak orang mencari jalan aman dengan mengatakan netral sehingga tidak usah berpendapat, padahal sikap demikian malah melahirkan problema baru. Karena setiap pilihan sikap pada hakekatnya harus kita pertanggung-jawabkan di depan Allah swt. Setiap pilihan sikap dan perilaku bisa berkonsekuensi pahala atau dosa. Nabi Muhammad saw bersabda:
لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ (الترمذي)
“Janganlah kalian seperti bunglon. Bila manusia banyak melakukan kebaikan maka kamu berlaku baik. Bila manusia banyak berbuat kejahatan kamu ikut pula berbuat jahat. Akan tetapi genggam eratlah jiwa-jiwa kalian. Bila manusia banyak berbuat baik maka berbuat baiklah bersama mereka. Namun bila banyak manusia berbuat jahat, maka tinggalkanlah kejahatan mereka itu.” (Tirmidzi 7/290)
Bagaimana mungkin seseorang akan memiliki prinsip hidup bila ia tidak memiliki kemampuan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Ketiga, Al-Qur’an juga disebut sebagai Asy-Syifaa atau penawar/obat.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami wahyukan Al-Qur’an apa-apa yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman.” (QS Al-Israa ayat 82).
Kita temukan banyak arahan dari Nabi Muhammad saw tentang ayat-ayat Al-Qur’an tertentu yang bisa menjadi obat penawar bagi penyakit manusia. Obat di sini terutama berkenaan dengan urusan rohani dan mental yang sifatnya non-jasmani. Bahkan Al-Qur’an sanggup menjadi penawar bagi seseorang yang mendapat gangguan dari alam ghaib seperti serangan sihir atau gangguan jin.
Keempat, Al-Qur’an merupakan Rahmat atau ungkapan kasih sayang Allah swt kepada orang-orang beriman.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami wahyukan Al-Qur’an apa-apa yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman.” (QS Al-Israa ayat 82).
Oleh karenanya seorang mukmin yang menghayati hal ini niscaya akan selalu gemar membaca, mengkaji bahkan meng’amalkannya sebab ia sangat berhajat akan kasih-sayang Allah swt. Ibarat kekasih menerima surat dari yang dicintainya, pasti ia akan menjaga, menyimpan baik-baik surat kekasihnya itu dan dari waktu ke waktu ia membaca kembali seraya menikmati isi surat tersebut.
Kelima, Al-Qur’an disebut sebagai Bayaanun lin-naas atau penjelas bagi manusia.
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
“(Al-Qur’an) ini merupakan penjelas bagi manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS Ali Imran ayat 138).
Disebut demikian karena di dalamnya terdapat begitu banyak penjelasan, keterangan dan informasi mengenai alam beserta segenap isinya. Dan perlu digaris-bawahi bahwa ia bukan penjelas khusus bagi orang beriman atau bertaqwa, tapi bagi manusia pada umumnya, siapapun dia, muslim atau bukan. Oleh karena itu, belakangan ini kita jumpai di dunia barat fenomena adanya sebagian ilmuwan doktor maupun profesor menjadi tercengang dan kagum setelah berinteraksi dengan kitab suci ini. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang kemudian memperoleh hidayah dari Allah swt sehingga berikrar dua kalimat syahadat masuk Islam. Alhamdulillah.-

( Sumber Era Muslim Oleh :Ihsan Tandjung )

lanjut baca ya teman..

Agustus 25, 2008

10 Langkah Menyambut Ramadhan

0 komentar

Alhamdulillah udah Puasa lagi nih :z udah siap beloom :d ? dalam menyambut bulam Ramadhan tentunya kita harus udah siap baik lahir maupun batin pokoknya siap semuanya deh :y :y :y nih uwet punya langkah - langkah untuk menyambut puasa
pertama nih.. :y :y Berdoa agar Allah kembali memberikan kesempatan kepada kita bertemu dengan bulan Ramadan dalam kondisi sehat wal afiat ,sehingga kita bisa melaksanakan ibadah baik puasa,shalat,tilawah dan dzikir.

Dari Anas bin Malik ra berkata, Bahwa Rasulullah saw apabila masuk bulan Rajab beliau selalu berdoa ” Allahuma Bariklana fi Rajab wa Sya’ban wa balighna Ramadan” artinya ” Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan sya’ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadan” (HR.Ahmad dan Tabrani). Dan para salaf shaleh selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan ramadan,dan berdoa agar Allah menerima amal mereka,apabila telah masuk awal ramadan mereka berdoa kepada Allah , Allahu akbar,Allahuma Ahillahu Alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wa taufik lima tuhibbuhu wa tardha ” artinya Ya Allah karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan,keimanan,keselamatan dan keislaman dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhoi
berikutnya yang keduaBersyukur dan memuji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi –Rahimahullah- dalam kitab adzkarnya berkata ” Dianjur bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur, dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya”. Dan diantara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah & ketaatan. Maka ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat maka kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur kita kepada Allah
ketiga Bergembira dengan kedatangan Bulan Ramadan. Rasulullah saw selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan,sebagaimana dalam sebuah hadits “ Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa,pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka” (HR.Ahmad). Dan para salafus saleh sangat memperhatikan bulan Ramadan, mereka sangat gembira dengan kedatangannya, karena tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan ramadan,karena bulan tersebut adalah bulan kebaikan dan turunnya rahmat.

Merancang :t :d agenda-agenda ukhrawi yang tepat agar mendapatkan manfaat bulan ramadan.Karena banyak diantara kaum muslimin hanya merencanakan agenda yang bersifat duniawi dengan sangat detil,tapi melupakan agenda-agenda yang bersifat ukhrawi. Ini merupakan gambaran bahwa kaum muslimin kurang memperhatikan waktu-waktu yang berharga dalam memperbaiki hubungan dengan Allah untuk membersihkan dirinya. Dan diantara agenda yang dapat dilaksanakan yaitu memanfaatkan ramadan dengan program-program ketaatan yang teratur dan terarah.

untuk yang kelimaBertekad mengisi waktu-waktu ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.(QS.Muhamad(47:21)

Selanjutnya yang keenam Mengertai dan memahami hukum-hukum Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin dalam menyembah allah dilandasi dengan ilmu.Tidak ada alasan bagi setiap mukmin tidak mengetahui ilmu yang berkenaan dengan hal-hal yang telah diwajibkan kepadanya. Diantaranya adalah puasa Ramadan,maka wajib untuk diketahui ilmu dan hukumnyanya sebelum Ramadan datang, agar puasanya benar dan diterima oleh Allah SWT. “maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.(QS.21:7)

next yang ke tujuh Menyambut Ramadan dengan diiringi tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan – kebiasaan buruk dan bertaubat secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Dan bertekad meninggalkannya disertai dengan penyesalan. Ramadan merupakan bulan taubat,kalau bukan dibulan di bulan Ramadan,kapan lagi kita bertaubat? Firman Allah Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(QS.24:31).

yang keberapa tadi yah :d ohya yang ke delapan benner gak ?Mempersiapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan dan penelaahan melalui buku serta artikel. Juga dengan menghadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan puasa serta hukum dan hikmahnya. Sehingga secara kejiwaan kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan. Rasulullah selalu memberikan semangat kepada para shahabat setiap penghujung sya’ban dan menjelang Ramadan tiba.

yap yang ke sembilanMempersiapkan diri untuk berdakwah dengan langkah sebagai berikut:

-Menulis catatan kecil untuk disampaikan dalam kultum

-Membagikan buku-buku saku yang berisi nasehat,keutamaan puas

- Mengingatkan kaum muslimin untuk lebih peduli dengan kaum fuqoro.

Yang terakhir ke sepuluh Menyambut Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih:

-Kepada allah dengan taubat yang jujur..

- Kepada Rasul saw dengan mentaati apa yang diperintahkaan dan menjauhi apa yang dilarang.

- Kepada Orang tua, karib kerabat serta anak dan istri dengan menyambung silaturrahmi.

- Dengan masyarakat yang kita hidup bersama dengan mereka agar kita menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi mereka “Khairun naas anfauuhum linnas” Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia.

nah itu tadi sepuluh langnkahnya moga aja ya bisa bermanfaat Amin :y :y :y

Beginilah bumi yang kering menyambut turunnya hujan,baginilah seorang yang sedang sakit menyambut datangnya dokter dengan penuh harap dan beginilah seorang yang rindu menunggu kekasihnya yang sudah lama ditunggu – tunggu kedatangannya. Wallahu A’lam

Sumber H.Ahmad Saichudin


lanjut baca ya teman..
Terimakasih (Chrome One ~ Green) Pictures, Images and Photos
Makacih Pictures, Images and Photos
 

Uwet Cute Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template